Hai teman-teman, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang energi listrik. Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu apa itu energi listrik, namun kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai energi listrik.
Menghasilkan Energi Listrik
Ilmu pengetahuan memang sangatlah luas, bahkan energi listrik yang digunakan setiap hari pun pastinya memerlukan pengetahuan agar dapat diproduksi. Seperti gambar pertama di atas, kita dapat menghasilkan energi listrik melalui beberapa cara seperti dengan tenaga angin, tenaga air, dan lain-lain. Setiap cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, mereka memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk menghasilkan energi listrik yang banyak dan efisien.
Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin?
Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau yang biasa disebut PLTA merupakan salah satu cara untuk menghasilkan energi listrik. PLTA bekerja dengan memanfaatkan angin sebagai sumber energi. Setelah angin diperoleh, energi angin tersebut diubah menjadi energi listrik melalui pemasangan turbin angin yang kemudian dihubungkan dengan generator listrik. Secara singkat, kerja PLTA dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
- Angin menggerakkan bilah-bilah turbin angin.
- Turbin angin menghasilkan putaran pada rotor.
- Gerakan rotor diubah menjadi energi listrik oleh generator listrik.
- Energi listrik dihubungkan ke grid listrik yang kemudian didistribusikan ke konsumen.
Dalam proses pembangkitan listrik dari tenaga angin, kecepatan angin sangatlah penting. Semakin besar kecepatan angin, maka semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan. PLTA pada umumnya terdiri dari beberapa turbin angin yang terdapat di atas bukit yang anginnya sangat kencang. Walaupun begitu, PLTA juga dapat dipasangkan pada tempat-tempat yang tidak memiliki bukit dan masih memiliki angin yang cukup kencang untuk memutar turbin angin.
Mengapa Harus Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Angin?
Ada beberapa alasan kenapa kita harus menggunakan PLTA sebagai salah satu sumber energi, yaitu:
- PLTA menghasilkan energi bersih yang ramah lingkungan.
- Angin sebagai sumber energi tidak terbatas dan dapat ditemukan di mana saja.
- Biaya pembangunan PLTA lebih murah dibanding pembangunan sumber energi lainnya.
- PLTA dapat ditempatkan di lokasi yang sulit dan tidak terjangkau oleh pembangkit listrik lainnya, seperti daerah terpencil dan perbukitan.
Jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Terdapat dua jenis PLTA yang dapat digunakan, yaitu PLTA Horizontal dan PLTA Vertikal.
PLTA Horizontal
PLTA jenis ini lebih sering digunakan dan lebih baik. Pada PLTA jenis ini, bilah turbin digantungkan pada bagian atas menarik pusat gravitasi dan sudut sayap yang dibuat lebih cenderung pada bagian atas daripada bagian bawah. Dalam PLTA jenis horizontal ini, arah angin yang ada dapat diubah-ubah, sehingga turbin angin dapat berputar ke segala arah.
PLTA Vertikal
PLTA Vertical jenis ini memiliki desain yang berbeda dengan PLTA Horizontal. Pada PLTA jenis ini, bilah turbin diletakkan pada bagian rotor yang berputar menyapu udara dari bawah dan atas roda. Karena jenis PLTA ini bersifat omnidirectional, arah angin yang datang dapat dikelola tanpa menggunakan sistem kemudi atau sudut pitch.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
Selain melalui penggunaan tenaga angin, energi listrik juga dapat dihasilkan melalui tenaga air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang menggunakan turbin air untuk mengubah energi potensial hidroelektrik menjadi energi kinetik. Turbin air akan membantu menggerakkan generator listrik yang kemudian akan menghasilkan energi listrik. Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga air terdapat di permukaan tanah atau terowongan yang digali di dalam bukit atau bingkai tebing yang terjal.
Mengapa Harus Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air?
Ada beberapa alasan kenapa kita harus menggunakan PLTA sebagai salah satu sumber energi, yaitu:
- PLTA menghasilkan energi bersih yang ramah lingkungan.
- Biaya pembangunan PLTA relatif murah.
- PLTA dapat memenuhi kebutuhan energi yang cukup besar.
- Waktu hidup (operasional) PLTA relatif panjang.
Jenis-jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air
Terdapat dua jenis PLTA yang dapat digunakan, yaitu PLTA Tersier dan PLTA Primer.
PLTA Tersier
PLTA tersier merupakan pembangkit listrik yang berada di bawah bendungan atau waduk kecil (100-1000 KW). PLTA ini biasanya digunakan untuk kebutuhan energi listrik di daerah-daerah yang terpencil dan tidak dilalui oleh jaringan listrik utama. PLTA tersier lebih mengutamakan kehandalan daripada kuantitas. Kekurangan PLTA Tersier adalah biaya yang lebih tinggi karena pembangunan instalasi yang dikembangkan sebagai sistem terisolasi mulai dari penyelesaian konstruksi dan jaringan transmisi listrik.
PLTA Primer
PLTA primer biasanya berada di bawah bendungan besar atau proyek jaringan pembangkit listrik satu daerah. PLTA Primer sangat ideal untuk daerah yang terlindungi untuk memperkuat jaringan listrik nasional. Keunggulan PLTA Primer adalah biaya investasi yang lebih rendah dan biaya operasional yang rendah.
Keuntungan dan Manfaat Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Air
- PLTA dan PLTA dapat menghasilkan energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan.
- PLTA dan PLTA dapat diaplikasikan pada daerah yang sulit untuk dijangkau oleh pembangkit listrik lainnya.
- Biaya pembangunan PLTA dan PLTA lebih murah dibanding pembangunan sumber energi lainnya.
- Untuk PLTA, arah angin dapat diubah-ubah sehingga turbin angin dapat berputar ke segala arah.
- PLTA dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang cukup besar.
- PLTA memiliki waktu hidup yang panjang sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama.
Jadi, itulah penjelasan tentang energi listrik yang kita gunakan sehari-hari. Semoga dengan membaca ini kita dapat lebih memahami betapa pentingnya energi listrik dalam kehidupan kita. Kita juga perlu memikirkan sumber energi yang berkelanjutan agar energi listrik selalu dapat tersedia di masa depan.